Teknologi
informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan
organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup
barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen
terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini,
perusahaan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi
diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi
informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin
berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi
saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi
termasuk bidang Manajemen.
Teknologi
informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat
lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya.
Dalam manajemen, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi
untuk menyediakan informasi bagi manajer dalam rangka pengambilan keputusan.
Perkembangan
teknologi informasi membawa perubahan yang signifikan dalam dunia manajemen
bisnis. Ada berbagai macam sistem informasi manajemen dengan menggunakan
teknologi informasi yang muncul, antara lain Management Information System
(MIS), Decision Support System (DSS), Expert System (ES), dan Executive
Information Systems (EIS).
MIS merupakan
penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi
pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer
dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan
dan bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan
informasi bagi para manajer.
DSS adalah suatu
sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi
pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir, maka DSS membutuhkan
penggunaan model-model keputusan dan database khusus yang berbeda dengan sistem
DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata, khusus, dan informasi yang
tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat digunakan untuk menganalisis
kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS juga dapat membantu mengubah
proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat semua keputusan, namun dengan
adanya teknologi informasi seperti decision support tools, access database, dan
modelling software, pengambilan keputusan menjadi bagian setiap orang.
ES merupakan
sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang menggunakan pengetahuan
tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan
ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan penggunaan model-model
keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti DSS, ES juga membutuhkan
pengembangan basis pengetahuan dan inference engine. Jika DSS membantu
manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES membuat keputusan
tersebut.
EIS merupakan
suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan manajemen puncak
mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan keputusan strategik.
Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi bersifat
keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
Salah satu
teknologi informasi yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian Electronic
Data Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal.
Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis
dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi.
Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara otomatis.
EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk berkonsentrasi
penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan kemampuan dalam
pengendalian beberapa aktivitas.
Teknologi akan
terus berkembang. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi,
harus disadari bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi
informasi yang juga mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi
informasi mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang manajemen. Manajemen
akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan perusahaan.
Kehadiran
teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi bidang manajemen, seperti
mampu meringankan aktivitas manajer yang kompleks serta menghasilkan informasi
yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji
dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen.
Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat
ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi
serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain
menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan
beberapa dampak negatif bagi bidang manajemen, seperti tertutupnya kesempatan
kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan
teknologi informasi yang dapat merugikan manajer dan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar